Beberapa perusahaan menyebut Customer Service dengan sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menyebut Frontliner, Receptionist, dan…
Apa Itu Nginx dan Cara Kerjanya
Peran web server sangat penting supaya website dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, pemilihan web server juga harus sesuai dengan kebutuhan dan kinerjanya selama ini. Salah satu web server yang tersedia saat ini adalah Nginx (baca: engine-ex). Ingin tahu apa itu Nginx?
Nah! Di artikel ini kami akan membahas mengenai berbagai macam hal yang berhubungan dengan Nginx seperti apa itu Nginx, sejarah, kelebihan, serta perbandingan Nginx dengan web server lain (dalam hal ini Apache dan LiteSpeed).
Apa Itu Nginx?
Sebelum membahas mengenai apa itu Nginx dan seluk beluknya, sepertinya akan lebih baik jika memahami terlebih dahulu fungsi dari web server.
Salah satu komponen penting di dalam website adalah web server. Web server berfungsi sebagai penerima request dari browser yang kemudian memberikan tanggap dengan mengirimkan halaman situs web dalam bentuk dokumen HTML. Silakan kunjungi artikel apa itu web server untuk penjelasan lebih lengkap.
Nginx adalah web server yang cukup populer saat ini. Selain memberikan performa yang andal, Nginx juga mempunyai beberapa fitur canggih lain yang mudah dikonfigurasi. Jadi tentu saja akan membuat website Anda lebih powerful dan canggih.
Pada awal munculnya, web server ini hanya dipakai untuk server HTTP saja. Seiring perkembangan teknologinya, sekarang Nginx juga dipakai sebagai HTTP cache, load balancer (HTTP, TCP, dan UDP), dan server proxy (IMAP, POP3, dan SMTP).
Selain kemampuan di atas, Nginx juga dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi, seperti Linux, Mac OS X, HP-UX, BSD Varian, dan Solaris.
Nginx dipakai di berbagai perusahaan besar, di antaranya Atlassian, Intuit, T-Mobile, GitLab, Microsoft, DuckDuckGo, IBM, Google, Adobe, Salesforce, Xerox, VMWare, LinkedIn, Cisco, Facebook, Twitter, Apple, dan masih banyak lainnya.
Sejarah Singkat Nginx
Nginx adalah proyek yang dikembangkan oleh Igor Sysoev (Software Engineer asal Rusia) dan dirilis pada Oktober 2014. Saat itu terdapat masalah yang dikenal dengan nama C10k atau masalah kinerja sistem pada saat menangani 10 ribu koneksi secara bersamaan. Igor mencoba mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jadi Igor membuat Nginx yang menawarkan penggunaan konkurensi tinggi yang dapat menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan penggunaan memori yang rendah. Nginx menggunakan proses asynchronous (mengeksekusi kode sebelum perintah sebelumnya selesai dijalankan) daripada membuat proses baru untuk setiap eksekusi baris kode yang ada.
Tidak hanya menambahkan proses asynchronous, Nginx juga melakukan pendekatan event-driven. Pendekatan event-driven menangani request (permintaan atau proses) di dalam satu thread saja. Melalui berbagai macam teknologi ini Nginx merevolusi bagaimana web server bekerja dan berhasil menjadi web server paling populer sampai dengan saat ini.
Setelah membuka proyek ini secara umum pada 2004 dan melihat penggunaan yang terus meningkat, Igor mencoba mengembangkan Nginx dan memasuki pasar dengan Nginx Plus. Nginx Plus mampu menangani ratusan bahkan ribuan koneksi dan sudah dipakai lebih dari 500 website bisnis di internet.
Bagaimana Nginx Bekerja?
Seperti yang sudah disinggung di bagian sebelumnya, Nginx menawarkan penggunaan memori yang kecil dengan konkurensi yang tinggi. Jadi Nginx tidak membuat proses baru ketika ada permintaan (web request), tapi ditangani di dalam satu thread (asynchronous dan pendekatan event-driven).
Jika menggunakan Nginx, satu proses utama (master process) dapat mengontrol berbagai proses lainnya (worker process). Jadi proses utama tetap menjalankan tugasnya sambil mengontrol proses lain yang ada di bawahnya. Karena Nginx menggunakan asynchronous, setiap web request dapat dieksekusi oleh proses lain tanpa mengganggu web request lainnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Nginx juga mempunyai beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung performa web server yang andal seperti:
- Reverse proxy dengan proses cache
- Dukungan IPv6
- Load balancing
- Dukungan FastCGI dengan proses cache
- WebSockets
- Menangani file statis, file index, dan auto-indexing
- TLS/SSL dengan SNI (Server Name Indication)
Kelebihan Nginx
Nginx adalah web server paling populer di kelasnya dan menjadi solusi pengiriman data website dengan trafik tinggi seperti Dropbox, Netflix, dan Zynga. Sampai dengan saat ini lebih dari 385 juta website di seluruh dunia, termasuk di antaranya 100 ribu website bisnis menggunakan Nginx sebagai web server untuk mengirimkan konten mereka secara cepat, terpercaya, dan mudah. Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Nginx:
1. Nginx dapat menggantikan hardware load balancer.
Sebagai perangkat lunak (software) load balancer yang open source, Nginx lebih murah dan mudah untuk dikonfigurasi daripada hardware load balancer. Web server ini juga didesain untuk arsitektur cloud yang modern. Nginx juga mendukung konfigurasi ulang on-the-fly dan terintegrasi dengan DevOps yang modern untuk proses pemantauan yang mudah.
2. Nginx menjadi tool yang multifungsi.
Selain dipakai sebagai web server, Anda juga bisa menggunakan Nginx sebagai load balancer, cache konten, dan server proxy. Karena seluruh konfigurasi berpusat pada satu aplikasi, proses pemantauan akan lebih mudah. Hal ini tentu juga meminimalkan jumlah tool yang Anda kelola.
3. Tersedia berbagai macam dokumentasi yang lengkap.
Jika Anda masih awam menggunakan web server khususnya Nginx, jangan khawatir karena Nginx menyediakan berbagai macam tutorial, webinar, dan dokumentasi yang cukup lengkap untuk Anda pelajari.
Apabila Anda masih kebingungan dengan Nginx, tetapi tetap masih ingin menggunakannya, Anda dapat menggunakan Nginx Plus untuk mendapatkan fasilitas customer support. Jadi Anda bisa mendapatkan bantuan untuk mendiagnosis masalah yang muncul di Nginx.
4. Nginx masih terus dikembangkan.
Nginx sampai dengan saat ini terus dikembangkan secara serius. Apalagi selama satu dekade terakhir Nginx sudah berada di garis depan pengembangan web modern dan telah mendorong pengembangan teknologi dari HTTP hingga dukungan layanan mikro.
Seiring perkembangan pengiriman konten web, Nginx berencana menambahkan dan menyempurnakan fitur sehingga tidak ada pengiriman data yang cacat. Baru-baru ini Nginx juga mengumumkan akan mengimplementasikan JavaScript yang disesuaikan dengan Nginx dan dukungan untuk modul yang dinamis.
Perbandingan Nginx dengan Web Server Lain
Terdapat beberapa web server yang tersedia saat ini selain Nginx seperti Apache Web Server dan LiteSpeed Web Server. Dari segi kepopulerannya, Nginx lebih tenar dibandingkan dengan yang lainnya, akan tetapi dari segi performa tampaknya Nginx harus melakukan beberapa pengembangan sehingga bisa bersaing dengan LiteSpeed Web Server apalagi jika menggunakan WordPress.
Perbandingan Nginx Vs Apache
Apache merupakan web server populer lain yang menjadi rival dari Nginx. Saat ini hampir 45% website yang ada di internet menggunakan web server Apache. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan Nginx, yaitu 37% dari total keseluruhan.
Berikut diagram yang juga bisa Anda lihat di W3Techs.
Meskipun Apache menempati posisi pertama, posisi website di peringkat di atas 1 juta, 100 ribu, dan 10 ribu, bahkan 1000 banyak didominasi website yang menggunakan web server Nginx. Jadi kebanyakan website ‘terbaik’ yang tersebar di internet saat ini menggunakan Nginx sebagai web server yang mereka gunakan.
Apa saja sih yang membedakan Nginx dengan Apache? Jika Anda sedang mencari web server sesuai dengan kebutuhan, berikut ini beberapa ringkasan singkat perbandingan fitur antara Nginx vs Apache.
Dukungan Sistem Operasi
Kompatibilitas merupakan salah satu detail utama yang perlu Anda pertimbangkan untuk memilih perangkat lunak. Baik Nginx maupun Apache dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi yang menggunakan sistem Unix. Sayangnya, performa Nginx di Windows tidak sebagus di platform/sistem operasi yang lain.
Dukungan Penggunaan User
Pengguna awal maupun profesional selalu membutuhkan komunitas yang dapat membantu mereka mendapatkan solusi ketika ada masalah. Baik Nginx maupun Apache mempunyai komunitas yang hampir sama kuatnya seperti mailing support dan forum Stack Overflow.
Perbandingan Performa Nginx Vs Apache
Jika membicarakan soal performa, kekuatannya hampir sama, tapi bisa dibilang Nginx lebih unggul. Nginx secara simultan dapat memproses lebih dari 1000 koneksi konten statis dua kali lebih cepat dibandingkan dengan Apache.
Namun ketika dibandingkan menggunakan konten dinamis, baik Nginx maupun Apache mempunyai performa kecepatan yang sama. Jadi, Nginx adalah pilihan yang baik jika dipakai untuk memproses website dengan konten statis.
Perbandingan Nginx Vs LiteSpeed Web Server
LiteSpeed Web Server dari segi kepopuleran memang masih kalah dengan Nginx, tetapi dari segi performa LiteSpeed Web Server tidak bisa dianggap remeh. Jika Anda menggunakan LiteSpeed, setidaknya Anda bisa mendapatkan keunggulan Nginx dan Apache dalam satu web server. Dua kombinasi keunggulan tersebut adalah skalabilitas event-driven yang dipunya oleh Nginx dan berbagai macam tools manajemen seperti yang disediakan Apache.
Performa Nginx Vs LiteSpeed Web Server
Salah satu keunggulan yang ditawarkan LiteSpeed adalah LiteSpeed simpler stack dan intelligent cache. Anda dapat menggunakan intelligence cache untuk menggantikan fungsi dari proxy pihak ketiga. Jadi Anda tidak membutuhkan reverse proxy HTTPS atau penyedia cache pihak ketiga. Selain itu, LiteSpeed melakukan kompresi terlebih dahulu sebelum menyimpan file cache, di mana hal ini tidak dilakukan oleh Nginx.
Hasilnya? Jika dibandingkan, kecepatan Nginx (menggunakan FCGI) tertinggal jauh dari LiteSpeed Web Server yang dikombinasikan dengan LiteSpeed Cache.
Keamanan Nginx Vs LiteSpeed Web Server
Keamanan merupakan masalah yang serius, itulah sebabnya LiteSpeed juga mendukung aturan ModSecurity yang juga dipakai oleh Apache dan Nginx. Akan tetapi, LiteSpeed melakukannya tanpa mengorbankan kinerja. LiteSpeed Web Server juga menawarkan dukungan penggunaan reCaptcha, perlindungan serangan brute force, dan tindakan anti-DDoS lainnya yang juga dimiliki oleh Nginx.
Cara Mengecek Web Server yang Anda Pakai
Tidak tahu web server apa yang dipakai di website? Tenang, Anda bisa mengeceknya sendiri. Di website pada umumnya, Anda dapat dengan mudah mengecek server HTTP header untuk melihat apakah web server menggunakan Apache, Nginx, atau LiteSpeed Web Server.
Source: www.kinsta.com
Jika browser yang Anda gunakan Google Chrome, HTTP header dapat dilihat dengan membuka tab Chrome Devtools. Atau, Anda bisa mengecek header menggunakan tools seperti Pingdom, GTMetrix, dan HTTP Header Check.
Namun beberapa website terkadang tidak menampilkan web server yang dipakai. Contohnya ketika Anda melakukan analisis website WordPress yang menggunakan layanan proxy seperti Cloudflare. Website yang menggunakan layanan semacam ini akan memunculkan HTTP header dengan nama Cloudflare atau layanan proxy yang dipakai, jadi tidak menampilkan nama web server yang aslinya.
Kesimpulan
Nginx adalah web server yang andal. Tidak hanya itu, Nginx juga mempunyai beberapa fitur tambahan yang memudahkan user untuk menggunakan mengelola server proxy, load balancer, dan juga HTTP cache.
Kehebatan Nginx dibuktikan dengan kepercayaan dari berbagai macam website terkenal mulai Netflix, Facebook, Twitter, GitLab, Microsoft, DuckDuckGo, IBM, Google, dan website besar lainya. Seluruh website tersebut semuanya mempercayakan Nginx sebagai web server di website yang dimilikinya.
Semoga artikel apa itu Nginx dan cara kerjanya ini dapat bermanfaat untuk Anda. Jika masih ada pertanyaan atau saran silakan tinggalkan melalui kolom komentar. Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan informasi seputar bisnis, teknologi, dan digital marketing dari kami.
- Apa itu Pakar Branding Produk UKM?
- Mengapa Anda Harus Peduli tentang Pakar Branding Produk UMKM?
- Kenapa Harus Pakai Pakar Branding Produk UKM?
- Pakar Branding Produk UKM Terbaik di Indonesia 2024
- Cara Konsultasi Pakar Branding Produk UKM di Solo Desain
- Tips Menggunakan Layanan Branding Produk dari Solo Desain
- Pertanyaan Umum tentang Solo Desain sebagai Pakar Branding Produk UKM: